Cara Follow Up Lamaran Kerja

Bagi sebagian orang, mengirim lamaran kerja bisa menjadi hal yang menegangkan. Namun, ternyata ada hal yang lebih menegangkan lagi, yaitu melakukan follow up lamaran kerja. Banyak orang yang bingung dengan cara yang tepat untuk melakukan follow up tersebut. Apakah harus menunggu panggilan dari perusahaan atau mengirim email? Dalam artikel ini, kami akan membahas cara follow up lamaran kerja yang benar.

1. Tunggu Waktu yang Tepat

Jika Anda baru saja mengirim lamaran kerja, sebaiknya tunggu beberapa hari sebelum menghubungi perusahaan. Biasanya, perusahaan membutuhkan waktu untuk meninjau lamaran dan memutuskan pelamar mana yang akan dipanggil untuk wawancara. Tunggu sekitar seminggu sebelum melakukan follow up.

2. Gunakan Email

Saat melakukan follow up, sebaiknya gunakan email daripada menelepon perusahaan. Dengan menggunakan email, perusahaan dapat membalas kapan saja ketika mereka memiliki waktu. Selain itu, email juga memberikan bukti tertulis bahwa Anda telah melakukan follow up.

3. Berikan Informasi yang Diperlukan

Saat mengirim email follow up, pastikan Anda memberikan informasi yang diperlukan seperti nama, posisi yang dilamar, dan tanggal pengiriman lamaran. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh perusahaan.

4. Jangan Terlalu Sering Mengirim Email

Saat melakukan follow up, jangan terlalu sering mengirim email ke perusahaan. Hal ini dapat membuat perusahaan merasa terganggu dan merugikan peluang Anda untuk diterima. Kirim email follow up maksimal dua kali.

5. Tunjukkan Ketertarikan Anda

Saat mengirim email follow up, tunjukkan ketertarikan Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut. Jelaskan alasan mengapa Anda tertarik dengan perusahaan dan bagaimana Anda dapat memberikan kontribusi dalam perusahaan tersebut.

6. Jangan Bertanya tentang Gaji

Saat melakukan follow up, jangan bertanya tentang gaji atau tunjangan lainnya. Hal ini dapat membuat perusahaan merasa tidak nyaman dan merugikan peluang Anda untuk diterima.

7. Tanyakan tentang Status Lamaran

Saat melakukan follow up, tanyakan tentang status lamaran Anda. Apakah lamaran Anda sudah diterima atau masih dalam proses peninjauan? Dengan menanyakan hal ini, Anda dapat mengetahui apakah Anda harus menunggu lebih lama atau mencari pekerjaan lain.

8. Bersikap Profesional

Saat melakukan follow up, jangan lupa untuk bersikap profesional. Jangan menggunakan bahasa yang kasar atau memaksakan perusahaan untuk memanggil Anda untuk wawancara. Bersikaplah sopan dan ramah dalam setiap email yang Anda kirimkan.

9. Jangan Menyerah

Jika perusahaan belum memberikan jawaban atau balasan email, jangan menyerah. Terkadang perusahaan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk meninjau lamaran. Kirimkan email follow up yang sopan dan profesional setelah beberapa minggu.

10. Terima Apapun Hasilnya

Saat melakukan follow up, terima apapun hasilnya. Jika perusahaan memutuskan untuk tidak memanggil Anda untuk wawancara, jangan merasa putus asa. Teruslah mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keahlian Anda.

FAQ:

1. Apakah saya harus mengirim email follow up?

Tidak harus, namun mengirim email follow up dapat menunjukkan ketertarikan Anda untuk bekerja di perusahaan tersebut.

2. Berapa kali saya boleh mengirimkan email follow up?

Kirimkan email follow up maksimal dua kali.

3. Apakah saya boleh bertanya tentang gaji dalam email follow up?

Tidak, jangan bertanya tentang gaji atau tunjangan lainnya dalam email follow up.

4. Bagaimana jika perusahaan tidak memberikan jawaban atau balasan email?

Kirimkan email follow up yang sopan dan profesional setelah beberapa minggu.

5. Apa yang harus saya lakukan jika perusahaan memutuskan untuk tidak memanggil saya untuk wawancara?

Teruslah mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keahlian Anda.

Demikianlah cara follow up lamaran kerja yang benar. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keahlian Anda.